Penyusunan buku ini ditujukan kepada mereka yang sedang dan akanberkecimpung dalam kegiatan proyek, juga kepada mahasiswa-mahasiswadan para peminat lain yang telah mempelajari manajemen umum daningin mengenal manajemen proyek.
Manajemen Proyek Iman Suharto.pdf
Download File: https://gohhs.com/2vK45Y
Pengelolaan yang dikenal sebagai "MANAJEMEN PROYEK" adalah salahsatu cara yang ditawarkan untuk maksud tersebut, yaitu sua tumetode pengelolaan yang dikembangkan secara ilmiah dan intensifsejak pertengahan abad ke-20 untuk menghadapi kegiatan khusus yangberbentuk proyek. Melalui buku ini penulis dengan-segalaketerbatasannya-bermaksud ikut serta menyebarluaskan pengertian dankegunaan manajemen proyek khususnya proyek yang komponen kegiatanutamanya terdiri dari engineering, konstruk$i,dan dalam lingkupterbatas juga manufaktur.
Dengan harapan agar para pembaca mudah menangkap, memahami dankemudian mengaplikasikan prinsip-prinsip manajemen proyek secaramenyeluruh dan benar, maka sistematika penulisan buku ini disusunsebagai berikut:
1. ldenfit i kasi Objek yang Akan D i kelola Di bagian inidilakukan identifikasi profil objek yaitu suatu kegiatan yangberbentuk proyek. dan perbandingannya dengan kegiatan ope!"asionalrutin. Perbedaan kedua jenis kegiatan tersebut di antaranya adalahkegiatan proyek bersifat nonrutin, terdiri dari aneka ragamkegiatan yang saling terkait dan mengikuti pola siklus kelangsunganhidup (life cycle) tertentu yang memiliki batas jelas kapan proyekdimulai dan berhenti. Pada siklus proyek diadakan penahapan dengankomponen kegiatan-kegiatan yang memiliki jenis dan intensitas yangberbeda-beda. Di bagian ini disinggung pula pembagian jenis proyekdan kriteria yang dipakai untuk menggolongkan ukuran proyek menjadiberukuran kecil, sedang, dan besar, serta dianalisis berbagaikarakteristik yang khusus melekat pada kegiatan proyek.Identifikasi ini semua bermaksud memberi keterangan dan gambaranmengenai kegiatan apa, dengan sifat-sifat dan perilaku yangbagaimana, yang hendak dikelola. Pengenalan profil kegiatan proyekdibahas dalam Bab 1 .
2. Konsep Penge lo laan yang Akan D i pa kai Setelah memahamisifat dan perilaku kegiatan proyek, maka penyajian dilanjutkandengan membahas konsep pengelolaan yang dianggap sesuai dengantuntutan dan sifat serta perilaku kegiatan yang dimaksud yangkemudian disebut manajemen proyek. Dalam hal ini penulismengetengahkan 3 buah pemikiran di antara sejumlah pengamat danpemikir masalah-masalah yang erat dengan perkembangan danpertumbuhan konsep manajemen proyek. Pertama, pemikiran yangmencoba merumuskan definisi konsep manajemen proyek denganmenghubungkannya dengan manajemen umum (general management)/klasik/fungsional. Pemikiran kedua yang menghubungkan konsep manajemenproyek dengan konsep sistem dan pendekatan kontinjensi. Adapun yangketiga adalah perumusan konsep yang dibuat oleh "Project ManagementInstitute" USA dalam rangka menyusun PM-BOK serta usaha ke arahstandardisasi dan sertifikasi profesi manajemen proyek.
Menurut pendapat pertama, fungsi manajemen klasik yang terdiridari merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan tetapberlaku untuk manajemen proyek, dengan catatan perlu mengadakan"restrukturisasi" di sana-sini serta menggunakan metode dan teknikbaru agar mampu menghadapi sifat-sifat dan perilaku yang khususterdapat pada kegiatan proyek. Misalnya, agar dicapai penggunaansumber daya yang efisien diperkenalkan arus kerja dan komunikasihorisontal sebagai tambahan arus kerja vertikal yang selama initelah dikenal dalam manajemen klasik/fungsional. Lebih jauh,dipandang dari sudut organisasi, pengelolaan proyek akan efektifbila terdapat tanggung jawab tunggal dengan tugas terpenting adalahbertindak sebagai integrator dan koordinator dari sejumlahorganisasi atau bagian organisasi peserta dan pendukung proyek.Seperti halnya manajemen klasik, dalam manajemen proyek fungsiperencanaan dan pengendalian memegang peranan yang amat menentukan.Lebih dari itu, pada kegiatan proyek, mengingat sifatnya yang cepatberubah, kompleks, dan memiliki hubungan keterkaitan yang tinggi,maka perlu adanya keterpaduan antara perencanaan danpengendalian.
Dalam pada itu, Project Management Institute (PMI) di USA, salahsa tu institusi terkemuka yang bergerak dalam pengembangan ilmuatau profesi manajemen proyek, merumuskan suatu pengertian konsepmanajemen proyek. Berbeda dengan yang pertama, formulasi yangdisusun oleh PMI tidak langsung mengaitkannya dengan manajemenklasik meskipun diakui banyak praktek-praktek yang tumpang tindihdengannya. Lebih jauh PMI merumuskan dan menjabarkan konseptersebut dalam suatu "Project Management Body of Knowledge". Topikyang berkaitan dengan konsep pengelolaan disajikan pada Bab 2, 3,dan 4.
Area llmu Manajemen Proyek (PM-BOK) Agar ilmu atau profesimanajemen proyek secara sistematis dapat dipelajari, dikodefikasidan disertifikasi sebagai mana layaknya profesi lain sepertiKedokteran, Akuntansi, Hukum, dan lain-lain, maka oleh berbagaiinstitusi seperti PMI-USA, APM (The Association of ProjectManagement)- Inggris dan INTERNET (The International Association ofProject Management)Eropa, telah dirintis penyusunan atribut dasarberupa PM-BOK yaitu area ilmu manajemen proyek. Dalam PM-BOK, PMImengelompokkan area ilmu manajemen proyek menjadi 9 butir, yaitupengelolaan integrasi, lingkup, waktu, biaya, mutu, sumber dayamanusia, komunikasi, risiko dan pengadaan. PM-BOK dari PMI danINTERNET dibahas dalam Bab 4.
Penulis beranggapan bahwa uraian perihal aplikasi konseprnanajemen proyek pada praktek operasional untuk proyek tertentuakan banyak membantu secara langsung maupun tidak langsungmenangkap dan memaharni konsep, metode maupun tata laksana yangterkandung dalam manajemen proyek, karena pada uraian tersebut akandijumpai contoh nyata aplikasinya dalam praktek penyelenggaraanproyek. Untuk maksud tersebut, penulis memilih proyekengineering-manufaktur-konstruksi, karena jenis proyek ini adalahmodel proyek yang melibatkan kegiatan-kegiatan desain-engineering,pengadaan, subkontrak, manufaktur, perakitan (assembly),konstruksi, dan uji coba sistem instalasi atau produk baru yangkompleks. Termasuk golongan ini adalah proyek-proyek pembangunanjaringan telekomunikasi, proyek pembangunan prasarana umum(jembatan, jalan, pelabuhan, dan gedung) dan proyek pembangunaninstalasi industri seperti pengilangan minyak (oil refinery),petrokimia, LNG, pupuk, semen, kertas, baja, pembangkit tenagalistrik bahan bakar fosil maupun nuklir, dan lain-lain. Pemilihanini juga didasarkan pada hal-hal sebagai berikut: Jenis proyek diatas sedang giat-giatnya dikerjakan di negara sedang berkembang,termasuk
1 Perilaku dan Dinamika Proyek ejak dahulu telah dikenal adanya1::;.11 proyek. Wujud dan skalanya dapat beraneka ragam, mulai darirumah hunian sederhana sampai dengan candi-candi raksasa. Semakinmaju peradaban manusia semakin besar dan kompleks proyek yangdikerjakan dengan melibatkan penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja,dan teknologi yang makin terampil dan canggih. Akan tetapi, mengapakegiatan tersebut disebut proyek? Bagaimana halnya dengan kegiatanpetani di ladang atau nelayan di laut yang terus-menerus dikerjakanuntuk memenuhi kebutuhan hidupnya?
Salah satu sistematika penahapan yang disusun oleh PMI (ProjectManagement Institute), yaitu suatu institusi yang mengembangkanmanajemen proyek dan telah dikenal dan diakui secara luas terutamaoleh mereka yang terkait dengan masalah proyek, terdiri daritahap-tahap konseptual, perencanaan & pengembangan (PP/Definisi), implementasi, dan terminasi. Penjelasan tahap-tahap diatas dijumpai di Subbab 1-4.
Untuk selanjutnya, pembahasan dalam buku ini menggunakansistematika 4 tahap dengan istilah seperti tersebut di atas. Adapuntahap selanjutnya, yaitu operasi/ produksi/ utilisasi, bukan bagiandari siklus proyek. Tahap terakhir ini adalah sua tu periode dimana hasil proyek telah terwujud menjadi produk atau instalasi yangkemudian dioperasikan secara normal. Pembahasan lebih jauh sebagaiberikut.
Deliverable akhir tahap konseptual adalah paket atau dokumenhasil studi kelayakan. Dokumen tersebut umumnya berisi analisisberbagai aspek kelayakan seperti pemasaran, permintaan, teknik,produksi, manajemen dan organisasi. Dokumen tersebut juga berisiperkiraan garis besar biaya dan jadwal proyek.
Proyek golongan ini terdiri dari herhagai macam hentuk dankegiatan. Pada umumnya hasil akhirnya herhentuk nonfisik, misalnyalaporan hasil studi a tau penelitian manajemen. Contoh jenis proyektersehut adalah studi untuk memperhaiki efisiensi kerja suatuperusahaan. Langkah-langkah yang diamhil umumnya mengikuti urutanherikut:
Terdapat berbagai macam proyek dilihat dari komponen kegiatanyang dominan, yaitu, proyek engineering-konstruksi,engineering-manufaktur, penelitian dan pengembangan, pelayananmanajemen, proyek kapital, dan lain-lain.
Meskipun proyek bukanlah sesuatu yang baru, mengelola kegiatandengan menggunakan konsep manajemen proyek merupakan langkah yangrelatif baru. Konsep ini dikembangkan secara intensif dan ilmiahsejak pertengahan abad ke-20. Langkah ini ditandai denganmenerapkan suatu pendekatan, metode, dan teknik tertentu padapemikiran-pemikiran manajemen yang sebelumnya telah dikenal, dengantujuan meningkatkan daya guna dan hasil guna sumber daya dalamrangka menghadapi kegiatan yang dinamis dan nonrutin, yaitukegiatan proyek. Untuk mengetahui di mana letak dan bagaimanaketerkaitan manajemen proyek dengan konsep-konsep manajementerdahulu, terutama dengan manajemen klasik, maka pada Bab 2 inidiingatkan kembali garis besar konsep dan pemikiran manajementersebut. Pembahasan diawali dengan garis besar prinsip manajemenklasik dan bagaimana masukan serta pengaruh dari pemikiranmanajemen tersebut pada manajemen proyek. Uraian ditutup denganmenyajikan berbagai penyesuaian fungsi-fungsi manajemen klasik yangdianggap penting untuk menghadapi kegiatan proyek.
Pemikiran sistem adalah pemikiran yang memandang segala sesuatudari wawasan totalitas. Metodologinya yang erat berhubungan denganpenyelenggaraan proyek adalah sistem analisis, sistem engineering,dan sistem manajemen. Sistem engineering mencoba menjelaskan prosesterwujudnya suatu sistem, atau dengan kata lain mencoba menerangkanlangkah-langkah yang harus dilalui untuk mewujudkan suatu gagasanmenjadi sistem yang berbentuk fisik. Dengan demikian, sistemengineering menjadi sejajar dengan tujuan proyek, yaitu merealisasigagasan menjadi kenyataan fisik, misalnya instalasi pabrik atauproduk manufaktur. Adapun pendekatan contingency atau situasionalpada dasamya berpendapat bahwa tidak ada satu pun pendekatanmanajemen terbaik yang dapat dipakai untuk mengelola setiapmacam 2ff7e9595c
Comments